SIMULASI
KELOMPOK
8
RIKA SAVITRI (16211203)
RIKA SAVITRI (16211203)
OLIVIA
TANUJAYA (15211466)
RENIS TRISNIA (15211975)
AMALIA
KELAS
4EA16
FAKULTAS
EKONOMI GUNADARMA
DEPOK
SIMULASI
1. PENGERTIAN SIMULASI
Simulasi
adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya ( state of
affairs ). Aksi melakukan simulasi ini secara umum menggambarkan sifat-sifat
karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau system yang abstrak
tertentu. Mudahnya, simulasi merupakan proses virtual yang menggambarkan
bagaimana suatu sistem akan berjalan. Mengapa kita memerlukan simulasi ?
umumnya sebuah sistem diciptakan untuk melayani banyak orang, jadi untuk
memberikan sistem yang optimal diperlukan sebuah simulasi.
Dengan
mencontoh atau menduplikasi keadaan yang sebenarnya ini memungkinkan pengambil
keputusan untuk melakukan suatu eksperimen terhadap sistem dan prediksi tingkah
laku yang hasilnya berdasarka input berbabagai parameter dan aturannya.
Disamping itu, pengambilan keputusan juga dapat menganalisis berbagai performa
sistem dan memilih keputusan yang optimal untuk jangka waktu yang panjang.
Banyak arti mengenai simulasi, namun pada
dasarnya bahwa Simulasi merupakan suatu model pengambilan keputusan dengan
mencontoh atau mempergunakan gambaran sebenarnya dari suatu sistem kehidupan
dunia nyata tanpa harus mengalaminya pada keadaan yang sesungguhnya. Simulasi
digunakan apabila suatu kasus atau masalah nyata model matematikanya tidak
dapat dibentuk atau metode atau rumus yang tersedia tidak dapat dipakai.
Keuntungan dan kelemahan menggunakan Simulasi
Keuntungan :
a. Simulasi merupakan salah satu metode yang mampu memberikan perkiraan
system yang lebih nyata sesuai kondisi operasional dari kumpulan
pekerjaan.
b. Desain alat, layout dan sistem transparasi baru dapet diuji tanpa menghadirkan
aspek tersebut secara langsung
c. Memudahkan mengontrolan lebih banyak kondisi dari suatu percobaan
sehingga dimungkinkan untuk dicoba diterapkan secara nyata pada
sistem itu.
d. Dapat mempersingkat waktu investigasi
e. Dapat dihentikan dan dijalankan kembali, tanpa menimbulkan permasalahan
pada system.
c. Memudahkan mengontrolan lebih banyak kondisi dari suatu percobaan
sehingga dimungkinkan untuk dicoba diterapkan secara nyata pada
sistem itu.
d. Dapat mempersingkat waktu investigasi
e. Dapat dihentikan dan dijalankan kembali, tanpa menimbulkan permasalahan
pada system.
Kelemahan :
a. Simulasi tidak akurat, karna teknik ini bukan proses optimisasi dan tidak
menghasilkan sebuah jawaban tetapi hanya menghasilkan sekumpulan
output dari sistem pada berbagai kondisi yang berbeda. Dalam banyak
kasus ketelitiannya sulit diukur.
b. Model simulasi yang baik sangat mahal, bahkan sering dibutuhkan waktu
bertahun-tahun untuk mengembangkan model yang sesuai.
c. Tidak semua situasi dapat dievaluasi dengan simulasi.
d. Hasil simulasi terkadang sulit diinterprestasikan
e. Pemodalan dan analisis modal
simulasi terkadang membutuhkan waktu dan biaya
yang besar
Contoh
penerapan simulasi :
a. Memperkirakan permintaan pada bisnis produksi
b. Menghitung keuntungan penjualan
c. Menentukan critical path yang merupakan alur kerja proyek dengan waktu
penyelesaian terlama.
d. Antrian pelanggan
a. Memperkirakan permintaan pada bisnis produksi
b. Menghitung keuntungan penjualan
c. Menentukan critical path yang merupakan alur kerja proyek dengan waktu
penyelesaian terlama.
d. Antrian pelanggan
2. JENIS – JENIS SIMULASI
Simulasi
dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu sebagai berikut :
A. Simulasi Analog
Simulasi analog artinya menggantikan lingkungan fisik yang asli dengan lingkungan fisik tiruan yang lebih mudah untuk dimanipulasi. Simulasi ini mempergunakan representasi fisik untuk menjelaskan karateristik yang penting dari masalah
Simulasi analog artinya menggantikan lingkungan fisik yang asli dengan lingkungan fisik tiruan yang lebih mudah untuk dimanipulasi. Simulasi ini mempergunakan representasi fisik untuk menjelaskan karateristik yang penting dari masalah
Contoh
•Sistem ekonomi makro disimulasi dengan sistem
hidrolika, dimana sistem ekonomi
makro
dipresentasikan sebagai bejana air yang mempunyai aliran/agregat ekonomi,
sedang
aliran air masuk dan keluar merupakan inflow ke outflow dari ekonomi atas
barang
dan jasa tersebut.
•Ruang tanpa bobot disimulasi dengan ruang penuh air.
B. Simulasi Matematik
Simulasi matematik artinya meniru sistem dengan model matematik untuk mendapatkan ciri operasi sistem melalui suatu eksperimen. Jika eksperimen ini berulang-ulang, maka untuk mempermudah dan mempercepat penyelesaian hitungnya digunakan bantuan komputer.
Simulasi matematik artinya meniru sistem dengan model matematik untuk mendapatkan ciri operasi sistem melalui suatu eksperimen. Jika eksperimen ini berulang-ulang, maka untuk mempermudah dan mempercepat penyelesaian hitungnya digunakan bantuan komputer.
Contoh ꞉
Data (yang dideklarasikan ),
dipersentasikan menggunakan aktivasi perhitungan , persamaan dan fungsi
matematik.
3. SIMULASI MONTE CARLO
Arti
monte carlo sering dianggap sama dengan simulasi probabilitas. Monte carlo
sebenarnya bukanlah jenis simulasi, melainkan hanya suatu teknik untuk yang
digunakan untuk menyelesaikan suatu simulasi. Model simulasiii menggunakan
angka – angka random. Sedangkan angka random itu sendiri adalah suatu set angka
yang kemungkinan timbulnya adalah sama ( probabilitas timbulnya angka tersebut
sama ). Angka random digunakan dalam
simulasi ini dihasilkan oleh komputer dan sering disebut pseudo random numbers.
Berikut adalah prosedur penyelesaian pada simulasi monte
carlo ꞉
1. Buatlah
table probabilitas kumulatif maslahnya, kemudian tentukan interval probabilitas
kumulatif tersebut dan interval angka randomnya.
2. Pilihlah
sebuah angka random secara sembarang ( acak ) dari table angka random.
3. Ulangi
pemilihan angka random kedua dan seterusnya pada daftar yang arahnya boleh
kemanapun dari angka random pertama asal tidak berulang ( angka random pertama
yang dipilih tidak dipilih lagi).
Contoh Kasus Simulasi Monte Carlo :
Berikut merupakan table data dari permintaan sepatu pada sebuah toko
NO
|
PERMINTAAN/HARI
|
FREKUENSI
|
DISTRIBUSI FREKUENSI
|
DISTRIBUSI KUMULATIF
|
PETUNJUK SIMULASI
|
1
|
4
|
5
|
0.05
|
0.05
|
0 – 5
|
2
|
5
|
10
|
0.10
|
0.15
|
6 – 15
|
3
|
6
|
15
|
0.15
|
0.30
|
16 – 30
|
4
|
7
|
30
|
0.30
|
0.60
|
31 – 60
|
5
|
8
|
25
|
0.25
|
0.85
|
61 - 85
|
6
|
9
|
15
|
0.15
|
1.00
|
86 - 100
|
|
|
100
|
100
|
|
|
Kemudian diberikan
bilangan acak ( func = random di exel )
57, 12, 70, 38, 91, 28,
95, 73, 13, 90
Hasil simulasi
Hasil hari ke
|
Permintaan / hari
|
1
|
7
|
2
|
5
|
3
|
8
|
4
|
7
|
5
|
9
|
6
|
6
|
7
|
9
|
8
|
8
|
9
|
5
|
10
|
9
|
4.
SIMULASI SISTEM TAK TERSTRUKTUR
Simulasi ini
juga dapat digunakan sebagai sarana penunjang ( tools ), jadi fungsinya adalah
untuk membantu mengambil keputusan dengan menyediakan informasi, model atau
perangkat tiruan untuk menganalisa informasi. Sistem inilah yang mendukung
keputusan semistrukur dan tak terstruktur.
Dalam simulasi (
pengambilan keputusan ) terdapat 3 jenis keputusan ꞉
a.
Keputusan terprogram / keputusan terstruktur yaitu keputusan yang berulang
ulang dan rumit, sehingga dapat deprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan
dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah.
Contoh
Pemberian
cuti mahasiswa, pengambilan TA, denda peminjaman buku, penutupan rekening dan
pemutusan sambungan telepon.
b.
Keputusan setengah terprogram / setengah
struktur yaitu yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang – ulang dan
rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini seringnya rumit dan
membutuhkan perhitungan – perhitungan serta analisis terperinci.
Contoh
Pengembangan
jenis usaha baru, keputusan marger, pelunasan pabrik, pemilihan jurusan setelah
lulus SMU.
c.
Keputusan tidak terprogram / tidak
terstruktur yaitu keputusan yang tidak terjadi berulang – ulang dan tidak
selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi
untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur. Tidah mudah untuk didapatkan dan
tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
contoh
pemberian
kredit, personalia, pemberan dana rehabilitasi sekolah, pemeliharaan jalan